I LOVE JBG FULL 😘😍😋😜
👍✌👌
Sabtu, 12 Desember 2015
Senin, 23 November 2015
Minggu, 22 November 2015
SuperMadjid
“Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang”
TAPI
“Jangan Over Loud karena baunya gk enak”
Wkwkwkwk,,,,,, 😄😜
Sabtu, 14 November 2015
Polisi Akan Tangkap Jonru, Tapi Malah Dilarang Jokowi
Saya jadi ingat suatu kisah Rosulullah SAW. Ketika Beliau dicaci maki oleh pengemis buta. Beliau tidak marah sama sekali bahkan Beliau malah memberinya makanan. Tidak hanya itu saja, Bahkan beliau melumatkan dulu makanan itu dan menyuapinya agar mudah ditelan.
Hal itulah yang menginspirasi Pak Jokowi, agar selalu bersifat ramah dan pemaaf kepada setiap orang. Bahkan kepada orang-orang yang selalu menjelek-jelekkannya.
“Gusti mboten sare (Allah tidak pernah tidur dan Maha Melihat )” kata Pak Jokowi.
Tulisan ini saya copas dari sebuah tulisan Pak Gunawan di Kompasinana.
SELENGKAPNYA,,,
Siapa yang Menabikan Jokowi?
Pagi yang cerah secangkir kopi susu manis telah tersuguh diatas meja. Aroma kopinya yang begitu menggoda ditambah senyuman sang istri tercinta menambah semangat dan cerianya pagi ini. Gairah menulisku pun tumbuh kembali yang lama vakum dikarenakan kesibukan yang terus menyita waktu untuk menata kehidupan yang baru.
Ditemani kicauan burung-burung pagi yang hinggap di atas genteng beranda rumah, aku menggoreskan aliran-aliran kata demi kata yang seakan tak tersendat lagi. Kebetulan hari ini hari Sabtu hari santai bagiku selama 5 hari tersita oleh kesibukan yang baru mengajar di kelas kelas besar yang disebut sebagai kampus. Dan yang diajari juga menyandang sebutan maha yaitu mahasiswa.
Sambil menyeruput kopi dan menyantap beberapa potong gorengan akupun menuangkan keresahanku terhadap tuduhan orang-orang yang setiap saat membenci Jokowi. Entah untuk keberapa kali lamunanku menerawang merasakan betapa kuat dan legowonya nya Pak Jokowi terhadap fitnahan dan cemoohan bertubi-tubi baik di media mainstream maupun media sosial.
Aku tak habis pikir selalu saja ada bahan yang menurutku sangat remeh temeh namun selalu mereka goreng untuk mengolok-ngolok seorang Jokowi. Menurutku tak ada yang fundamental yang menjadi bahan kritikan mereka semuanya hanya berupa remah-remah yang sepele namun diblow-up seakan-akan itu berita besar dan kesalahan besar dari seorang Jokowi.
Ingat mulai heboh kancing jas,minum dengan tangan kiri, crane jatuh karena kedatangan Jokowi di Arab Saudi. Lalu kemarin ke amerika disambut tukang sampah, dan yang lebih heboh masalah foto suku anak dalam yang katanya settingan dan barusan kemarin masalah istilah bahasa tol laut yang menurut mereka adalah jalan tol di atas laut. Sungguh hal-hal remeh - temeh ini laris manis menjadi bahan “uyak-uyakan” mereka kepada Jokowi.
Lalu saya juga kemarin sempat tercenung saat menonton tv swasta yang mengundang seorang budayawan Sujiwotejo yang dengan kata-kata saktinya “Pemimpin bertangan besi mematikan nyali pemimpin yang dinabikan mematikan nalar” selalu diulang-ulangnya saat wawancara di tv. Dan itu menjadi bahan untuk menyerang pendukung jokowi dan menuduh bahwa jokowi itu dinabikan. Hal yang absurd dari seorang budayawan menebarkan kebencian kepada Pemimpin yang bukan tangan besi dan bukan nabi karena faktanya dilapangan tidak seperti slogan yang dia ungkapkan.
Jadi sebenarnya siapa sih yang menabikan Jokowi?
Jika kita telusuri sejak kampanye pilpres dan sampai kemenangan Jokowi dan dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014 yang lalu, sejak pelantikan Jokowi para pendukung Jokowi sudah melupakan Prabowo. Prabowo tidak ada dalam daftar kebencian para pendukung Jokowi.
Maklumlah biasanya yang kalah akan segera dilupakan. Beda kasus dengan Rossi yang berkali-kali juara dan kemarin gagal karena mendapat tempat start urutan bontot akibat tindakannya menjegal Marquez. Ya itu kesalahan dia tak bisa mengontrol emosi jika kemarin dia tak menjegal Marquez kemungkinan dia jadi juara terbuka lebar.
Jadi jika dikatakan pendukung Jokowi itu membenci Prabowo seperti tulisan mas Iskandar Zulkarnain itu salah besar. Yang benar pendukung Jokowi sudah melupakan Prabowo kalau lupa jangan kan benci teringat sajapun tidak. Para pendukung Jokowi hanya kan bereaksi jika ada fitnah keji yang dilakukan para hater kepada Jokowi itu saja.
Tapi sudahlah kita kembalikan ke topik siapa sebenarnya yang menabikan Jokowi? Bisa saja para hater itulah yang menabikan Jokowi. Setiap saat mereka memikirkan Jokowi. Setiap saat mereka tak ingin Jokowi berbuat salah. Jokowi harus sempurna dan tak boleh salah sedikitpun. Jika ada kesalahannya sekecil apapun harus dibuat heboh seolah-olah negara sudah dalam keadaan genting dan diambang kehancuran dan ujung-ujungnya Jokowi harus mundur dari jabatan Presiden.
Semakin ke sini pola pikir dan nalar para haterlah yang kelihatan sudah mati, atau bahkan tak punya nalar sama sekali. Jika pun mereka mendapat kepuasan bathin dan keuntungan finansial seperti pengelolah fanspage sekelas jonru yang bahan jualannya adalah kejelekan Jokowi akan kehilangan mata pencariannya jika dia dibui atau fanspagenya diberedel.
Menurut pandangan saya pribadi Pak Jokowi orang yang sangat welas asih sehingga membiarkan Jonru mencari makan untuk anak dan istrinya dengan cara menjelekan beliau. Kalau mau menangkap jonru bagi kepolisian ya mudah saja namun pak Jokowi tak membolehkanya.
Mungkin dengan demikian kita semua akan jadi faham bahwa kebencian yang dipelihara terus menerus akan menyebabkan kegagalan dalam membina kasih sayang dan berakhir pada kehampaan hati dan jiwa si penyebar kebencian itu.
Walau alibi mereka melakukan jihad dengan menganggap bahwa mereka dalam garis yang lurus berdasarkan tuduhan bahwa Jokowi itu pemimpin pembohong,ingkar janji dan yang bertangan besi atau bahkan dinabikan oleh pendukungnya makanya mereka akan terus menyebar kebencian dengan alasan perjuangan dalam kebenaran menurut versi mereka.
Bahkan mungkin dalam pandangan mereka Jokowi sudah disamakan dengan Firaun yang harus dilaknat setiap hari. Saya yakin mereka mendoktrin orang-orang yang tak bisa berfikir jernih dengan doktrin demikian itu.
Bahkan saya juga pernah mendengar doktrin dari mereka bahwa korupsi di negara yang tidak berhukum dengan Al Qur’an dan hadist dibolehkan karena merupakan bentuk perjuangan melawan thogut (berhala) musuh Allah. Makanya tak heran golongan mereka banyak pejabatnya yang tertangkap KPK melakukan korupsi den kecurangan lainnya mungkin dianggapnya itu jihad.
Sangat disayangkan jika hal seperti ini terus menjadi contoh bagi generasi muda yang masih mencari jati diri terus-terusan dicekoki dengan doktrin kebencian maka dikhawatirkan gereasi kita akan tumbuh menjadi generasi pembenci dan mudah diprovokatori lalu berbuat anarkis.
Saya pernah melakukan survey kecil-kecilan terhadap mahasiswa saya dengan pertanyaan kepada mahasiswa yang benci Jokowi mengapa mereka benci jokowi? Dan kebanyakan menjawab dengan rujukan media abal-abal seperti PKSpiyungan dan fanspage jonru.
Betapa hal ini menjadi bentuk kekhawatiran saya. Dan ternyata mahasiswa tersebut terindikasi telah ikut kegiatan suatu organisai atau pengajian dengan doktrin-doktrin tertentu yang menjadi ideologi mereka. Saya memang tidak bisa serta merta memaksa mereka untuk tidak ikut-ikutan kegiatan yang merusak pemikiran kritis dan nalar sehat mereka. Namun pelan-pelan saya akan menyadarkan mereka.
Bagi suatu faham tertentu memang pemimpin dianggap sebagai nabi. Bahkan selevel kiayi di pesantren sangat dihormati para santrinya itu sudah menjadi gambaran umum kehidupan pesantren di Indonesia. Ada istilah kuwalat jika melawan kiyai atau pemimpin sekte adalah hal wajar yang kita dengar.
Tapi jika sampai menuduh para pendukung Jokowi menabikan Jokowi itu sungguh hal yang luar biadab . Sampai berita para penduduk di desa yang berebut air bekas cucian kaki Jokowi diekspos besar-besaran untuk mendukung tuduhan mereka bahwa Jokowi adalah benar-benar nabi untuk para pendukungnya.
Wallahu ‘alam bishowab.
Rabu, 11 November 2015
SURAT SEORANG AHLI TAJWID UNTUK ISTERINYA
Surat Seorang Ahli Tajwid Untuk Isterinya
Isteriku, saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan Saktah hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.
Aku di matamu mungkin bagaikan Nun Mati di antara idgham Billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada.
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar,
jelas dan terang.
Jika Mim Mati bertemu Ba disebut ikhfa Syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta.
Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham Mutamaatsilain melebur jadi satu.
Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttashil....
Paling panjang di antara yang lainnya...
Setelah kau terima cintaku, hatiku rasanya seperti Qalqalah Kubro..
terdetak-detak dengan keras.
Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab,
ditandai dengan dua hati yang menyatu.
Sayangku padamu seperti Mad Thobi'i dalam Quran.
Baanyaaakkk....!!
Semoga dalam hubungan kita ini seperti idgham Bilaghunnah,
cuma berdua, Lam dan Ro' .
Layaknya seperti Waqaf Mu'annaqah, hanya boleh berhenti di salah
satunya, kau atau aku?
Meskipun perhatianku terlihat sembunyi seperti Lam Syamsiah, cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariah, terbaca jelas.
Isteriku, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain.
perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya.
Aku harap cinta kita seperti Waqaf Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat.
Sama halnya dgn Mad 'Aridh dimana tiap mad yang bertemu Sukun Aridh akan terhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak
tebal di fikiranku
Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti Mad Aridlissukuun.....😎
Selasa, 10 November 2015
Aktor Ganteng Majid Arianto, Kepergok Berjudi
Aktor Ganteng Majid Arianto, Kepergok Berjudi
AREKSEKAPAT - Baru-baru ini media hiburan tanah air dihebohkan oleh kabar miring dari seorang aktor muda yang bernama Majid Arianto.
Aktor yang tidak suka merokok apalagi berjudi ini, kepergok sedang menghisap sebatang rokok dan bermain domino di sebuah cafe di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
Namun hal itu adalah hanya sebuah sesi pengambilan adegan syuting dalam film terbarunya yang berjudul "Cinta dan Hidayah".
“iya, itu benar. Tapi itu hanya acting saja untuk film baru” kata pemuda kelahiran Jombang itu.
Dalam film ini, dia berperan sebagai "Ari" seorang pemuda kaya raya yang hobi dugem dan berjudi. Dia kemudian bertemu dengan seorang wanita cantik yang sederhana bernama "Azizah" yang diperankan oleh Laudya Cintia Bella.
Kemudian dia jatuh cinta kepada Azizah, namun Azizah menolaknya. Azizah mau menerima cintanya kalau Ari bertobat dan merubah kebiasaan buruknya.
Pada akhirnya dia mendapatkan hidayah dan akhirnya mendapatkan cinta Azizah
Film yang disutradarai oleh Mas Hanung Bramantyo ini rencananya akan dirilis akhir november 2015 ini. Dan akan mulai tayang di bioskop-bioskop pada 7 Desember 2015 mendatang.
Majid Arianto adalah bukan aktor asing di perfilman Tanah Air. Dia pernah membintangi beberapa film yang pernah terkenal di Indonesia seperti GGS (Ganteng-Ganteng Santri), Indonesiaku, Ramadhan yang Indah dan masih banyak lagi.
Jumat, 06 November 2015
Parikan (pantun)
PARIKAN IKI KENO KANGGO RAYUAN MAWUT..
MONGGO JOMBLO" DASI SENG LANANG LANANG BE'NE COCOK KANGGO NEMBAK CEWEK,
hahahahaa..
.
.
.
.
.
> Ngombe jamu trus ngarit suket,.
tresnaku marang sliramu
asli lan unlimited
> ono kinjeng dipangan kethek..
Ayuning parasmu diajeng marai batereku entek..
> Kulak besek neng pematangsiantar..
Senadyan irungmu pesek tapi ayumu cetar..
> Golek yuyu dek, disambi ngobrol..
Ojo ngguyu dek, marai atiku ambrol..
> Awak lemu dek, yen tibo mumbul..
Nyawang bodimu dek, marai pengen ijab qobul..
> Ngombe kolak dicampur jamu..
Yen awakmu nolak aku milih simbokmu..
> Muter-muter tekan kutho Dili..
Seko 25 meter kowe mirip Nikita willy..
> Muter-muter tekan kutho Jeddah..
Seko 10 meter kowe mirip Asmirandah..
> Muter-muter tekan kutho Manokwari..
Mbasan cedhak raimu mirip pok nori..
Selasa, 03 November 2015
Hadza Sayamurru (Ini Akan Berlalu)
Hadza Sayamurru (Ini Akan Berlalu)
by Choirul Anam
Assalamu'alaikum.. wr.. wb.
Sahabat Dasi... Pada suatu hari, seseorang meminta tukang emas yang tua renta untuk membuat cincin dan menuliskan sesuatu di dalamnya. Ia berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa di simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu supaya bisa menjadi pelajaran bagi hidupku".
Setelah jadi, pemesan mengambil emasnya dan ia membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "hadza sayamurr" ("Ini, akan berlalu").
Awalnya ia tidak paham dengan tulisan itu sampai suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan hidup yang pelik, tak sengaja ia membaca tulisan di cincin itu "INI AKAN BERLALU", lalu ia pun menjadi lebih tenang
Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu "INI AKAN BERLALU", lantas ia menjadi rendah hati kembali.
Ketika kita mempunyai masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat " INI AKAN BERLALU "
Akhirnya ia tersadar bahwa
Tidak ada satupun di dunia ini yang abadi. Jadi, ketika kita punya masalah, jalanilah & janganlah terlalu bersedih.
Demikian juga tatkala kita sedang senang, nikmatilah & syukuri.
Ingatlah, apapun yang kita hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.
Untuk itu :
• Tetaplah SEJUK di tempat yang Panas..
• Tetaplah MANIS di tempat yang begitu Pahit..
• Tetaplah merasa KECIL meskipun telah menjadi Besar.. dan
• Tetaplah TENANG di tengah Badai yang paling Hebat..
#Semoga_bermanfaat
Selasa, 13 Oktober 2015
Minggu, 11 Oktober 2015
Jumat, 09 Oktober 2015
Ketika Sang Istri Justru Mendesakku Berpoligami
~Ketika Sang Istri Justru Mendesakku Berpoligami~
Fenomena apakah ini ?
Sudah beberapa hari istri saya merajuk dan bahkan setengah memaksa.Terus-menerus. Tak pernah berhenti. Sepanjang waktu. Siang-malam, pagi-sore; ia tak mengenal lelah untuk merajuk dan memaksa. Rajukan dan paksaannya juga tak main-main. Sangat berat. Maha berat malah. Ia meminta saya untuk melakukan poligami! Menikah lagi! Dengan perempuan lain!
Saya tidak tahu apa alasan pasti sehingga istri saya meminta saya berpoligami. Bagi saya, istri saya adalah wanita yang mendekati sempurna. Ia adalah perpaduan antara Khadijah dan Aisyah, istri-istri Nabi agung Muhammad. Di waktu-waktu tertentu, ia begitu mandiri, tabah, dan keibuan layaknya Khadijah. Di saat lain, istri saya mampu bertindak cerdas dan suka bermanja seperti halnya Aisyah. Jadi, buat apa saya berpoligami?
”Poligami bukan buat Mas, ”tegas istri saya. ”Tapi, poligami ini buat saya. Saya ingin masuk surga seperti wanita-wanita lain yang rela dan ikhlas dimadu. Apakah Mas tidak senang jika istrinya masuk surga?”
Saya kaget dengan ketegasan istri saya. Tapi, saya bukannya senang dengan sikap yang tegas itu. Saya justru takut, ketegasan itu akan membuat istri saya menyesal di kelak kemudian hari. Apalagi saya memang benar-benar tak ingin berpoligami!
”Dik, poligami itu bukan sesuatu yang mudah. Seorang pria yang berniat poligami harus memiliki sikap dan watak yang adil. Apakah aku akan mampu bersikap adil? Rasanya tidak! Coba kamu pikir dan rasakan, terhadap diri kamu dan anak-anak kita saja saya kerap gagal, apalagi terhadap orang lain nantinya.”
Saya mulai memberi nasihat kepadanya. Tentu dengan suara yang lembut. Sebab saya yakin ia pasti mau mendengarnya jika saya berbicara lembut.
”Selain adil, aku juga mesti punya pendapatan yang berlebih. Taruhlah, aku cukup kaya untuk membiayai kehidupan dua keluarga. Sebab bagaimana mungkin aku bisa berpoligami sementara pendapatanku cekak? Nah, ini yang aku tidak bisa berikan. Untuk membiayai kehidupan kamu dan anak-anak kita saja aku begitu kerepotan, bagaimana aku bisa membiayai kehidupan orang lain.”
Istri saya manggut-manggut. Saya senang ia mulai terpengaruh pikiran saya. Tapi, saya dibuat terperangah karena suara istri saya lain dengan sikapnya itu.
”Sejak kapan Mas berubah sikap menjadi seorang penakut? Apakah Islam telah mengajarkan Mas menjadi seorang penakut? Saya tidak pernah membayangkan Mas begitu ketakutan terhadap poligami. Padahal, kenapa kita takut berpoligami? Apa sebenarnya yang membuat kita ngeri saat hendak melakukan poligami? Takut tidak dapat berbuat adil? Takut tak bisa menafkahi?”
”Dik, aku bukan takut. Tapi, aku rasional…”
”Benar! Mas, rasional. Tapi, rasional yang didasari oleh ketakutan. Kalau Mas bicara dan bertindak atas nama sesuatu, tetapi sudah didasari ketakutan dan kekhawatiran, selamanya Mas tak akan pernah bisa jujur terhadap diri sendiri.”
Saya tak mampu melawan kata-kata istri saya. Hari ini, saya berdebat dengan istri saya mengenai poligami. Tapi, posisi kami malah bertolak belakang. Saya bukan hendak minta izin berpoligami, melainkan saya justru dipaksa istri saya untuk berpoligami.
”Dik, kata Pak Quraish Shihab, poligami itu dapat diibaratkan pintu darurat di pesawat terbang….”
”Pintu darurat yang seperti apa? Apa jenis pesawat terbangnya?” potong istri saya cepat. ”Setahu aku, Al Qur’an tidak pernah mengibaratkan poligami seperti pintu darurat pesawat terbang. Al Qur’an hanya bilang, kalau mampu bersikap adil, nikahlah dengan dua, tiga, atau empat. Kalau tak mampu cukup satu saja.”
”Itulah yang aku takutkan…”
”Nah, benarkan. Mas bicara poligami karena rasa takut dan khawatir. Akhirnya, Mas mengaku juga….”
Saya telah masuk ke dalam perangkap pikiran cerdas istri saya. Saya kini terdiam. Benar-benar terdiam. Seribu bahasa. Saya hanya menundukkan kepala pertanda menyerah.
”Mas, ”panggil istri saya dengan senyum dan mata yang menawan. ”Saya ingin Mas secepatnya berpoligami. Saya ikhlas. Benar-benar ikhlas. Bahkan kalau Mas tak bisa mencari wanita lain, saya bersedia mencarikannya.”
Saya menengadahkan kepala saya ke wajahnya. Istri saya tersenyum. Senyumnya begitu lembut. Saya membalasnya dengan pelukan hangat. Diam-diam hati saya berbunga-bunga. Gembira. Membayangkan ada wanita lain yang -tentu saja- lebih muda, lebih cantik, lebih semlohai, lebih segalanya dibanding istri saya sekarang ini. Kegembiraan saya tak tertahankan….
”Mas! Bangun! Bangun, Mas! Mimpi apa sih? Kok senyum-senyum. Ketawa sendiri lagi. Ketemu pacar lama ya?!
www.facebook.com/groups/154924784683380?view=permalink&id=510955622413626&refid=18&_ft_
Sang Ustadz dan Gusti Alfard
Ambil hikmahnya saja.
SANG USTAD DAN GUSTI ALFARD
Seorang da'i kondang berjenggot panjang memarkir sebuah mobil mewahnya di masjid.
Seorang lelaki mendekatinya. "Bagus bener mobilnya ustad? Gak takut hilang?" tanya lelaki itu sambil mengamati mobil mewah sang da'i. "Tidak! Mobil ini sudah kukunci dan dipasang alarm paling mutakhir, selanjutnya kita hanya tawakal kepada Allah dengan penjagaan Nya!" kata da'i itu mantap
Lelaki itu bertanya lagi, "Yakin ustad?". Da'i itu mengangguk, "Ya!". Lelaki itu makin tersenyum sambil terus mengamati. Da'i itu begitu bangga dengan mobil mewahnya.
Lalu da'i muda kaya itu mengajak si lelaki untuk sholat. "Mari sholat dengan saya? Saya jadi imam sholat di masjid ini.
" Si lelaki menggeleng, "Saya tidak mau jadi makmum anda. Anda tidak menyembah Allah." Da'i itu agak marah. "Kamu fasiq apa gila?!?!" Da'i itu ngeloyor pergi.
Sepanjang sholat da'i itu teringat mobil mewahnya bahkan ia khawatir lelaki yg selalu mengamati mobil mewahnya akan merusaknya atau menggoresnya sebab hal itu yg paling mungkin. Kalau lelaki itu mencurinya pasti alarm mobilnya berbunyi. Dipercepatnya sholat dan doa di akhir sholat.
Ia bergegas ke parkiran. Sang da'i bernapas lega. Mobil mewahnya masih dalam keadaan baik di tempatnya. Tetapi ia melihat si lelaki menyembah mobil mewahnya. Da'i itu mendekati si lelaki. "Apa yg kamu lakukan? Kamu menyembah mobilku!" Si lelaki berdiri dan menjawab. "Bukankah mobil ini yang anda ingat sepanjang sholat ?????????? bukan Allah?"
Lelaki itu terus pergi meninggalkan sang da'i ngowoh terkethop-kethop. Tes-ketes
https://m.facebook.com/groups/154924784683380?view=permalink&id=511017085740813&refid=18&_ft_&__tn__=%2As
Sabtu, 03 Oktober 2015
Indonesia adalah Negara Terkaya di Dunia
Banyak yang berpendapat bahwa Indonesia adalah negara yang miskin.
Ya, mungkin mereka hanya melihatnya dari kondisi rakyatnya.
Padahal kalau dilihat lebih jauh lagi kekayaan alam Indonesia itu sangat luar biasa.
Kaya atau miskinnya negara Indonesia ini bukan tergatung keadaan rakyatnya, tapi tergantung sikap rakyatnya. Mau atau tidak mensyukuri setiap rizki yang diberikan Allah SWT. Karena rizki setiap orang itu sudah diatur cukup oleh Allah. Nafsu dan gengsilah yang bikin merasa kurang.
Siapakah orang yang paling kaya di dunia saat ini?
“Yang punya perusahaan Microsoft; Bill Gates!” Mungkin inilah jawaban yang terlontar, andaikan salah seorang dari kita dihadapkan pada pertanyaan di atas. Atau bisa jadi jawabannya, “Pemain bola anu!” atau “Artis itu!”
Berbagai jawaban di atas barangkali akan sangat dianggap wajar karena barometer kekayaan di benak kebanyakan orang saat ini diukur dengan kekayaan harta duniawi. Padahal, jika menggunakan barometer syariat, bukan merupakan hal yang mustahil bahwa kita pun amat berpeluang untuk menjadi kandidat orang paling “kaya”!
Orang paling kaya di mata syariat
Orang paling kaya, jika diukur dengan timbangan syariat, adalah: orang yang paling nrimo.
Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan “qana’ah“, artinya adalah ‘nrimo (menerima) dan rela dengan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala.
Berapa pun rezeki yang didapatkan, dia tidak mengeluh. Mendapat rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat.
Andaikan kita telah bisa mengamalkan hal di atas, saat itulah kita bisa memiliki kans besar untuk menjadi orang terkaya di dunia. Ujung-ujungnya, keberuntunganlah yang menanti kita, sebagaimana janji Sang Musthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“Beruntunglah orang yang berislam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan menerima apa pun yang dikaruniakan Allah (kepadanya).” (HR. Muslim; dari Abdullah bin ‘Amr)
Berdasarkan barometer di atas, bisa jadi orang yang berpenghasilan dua puluh ribu sehari dikategorikan orang kaya, sedangkan orang yang berpenghasilan dua puluh juta sehari dikategorikan orang miskin. Pasalnya, orang pertama merasa cukup dengan uang sedikit yang didapatkannya. Adapun orang kedua, dia terus merasa kurang walaupun uang yang didapatkannya sangat banyak.
Bagaimana mungkin orang yang berpenghasilan dua puluh ribu dianggap berkecukupan, padahal ia harus menafkahi istri dan anak-anaknya?
Ya, selain karena keberkahan yang Allah limpahkan dalam hartanya, juga karena ukuran kecukupan menurut Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)
Kiat membangun pribadi yang qana’ah
Di antara resep sukses membentuk jiwa yang qana’ah adalah dengan melatih diri untuk menyadari seyakin-yakinnya bahwa rezeki hanyalah di tangan Allah dan yang kita dapatkan telah dicatat oleh Allah Ta’ala, serta tidak mungkin melebihi apa yang telah ditentukan-Nya, walaupun kita pontang-panting dalam bekerja.
Allah Ta’ala mengingatkan,
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا
“Tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah.” (QS. Hud:6)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihatkan,
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوْتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ، فَلاَ تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللهَ أَيُّهَا النَّاس، وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ، خُذُوْا مَا حَلَّ وَدَعُوْا مَا حَرُمَ
“Sesungguhnya, seseorang di antara kalian tidak akan mati kecuali setelah dia mendapatkan seluruh rezeki (yang Allah takdirkan untuknya) secara sempurna. Maka, janganlah kalian bersikap tidak sabaran dalam menanti rezeki. Bertakwalah kepada Allah, wahai manusia! Carilah rezeki secara proporsional, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Al-Hakim; dari Jabir;
Kamis, 24 September 2015
TENTANG KAMI
Baiklah, tidak ada salahnya kita berkenalan dulu. Seperti kata pepatah "TAK KENAL MAKA TAK SAYANG".
Sekapat adalah nama sebuah dusun, tepatnya di desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Indonesia, Asia, Dunia, Bumi, Tata Surya (wes terusno dewe).
Ya, mungkin karena sangat kecilnya dusun ini sehingga perlu penjelasan mendetail. Sampai-sampai "google map" saja bingung mencarinya.
Tapi tidak apalah, memang tujuan saya adalah unuk memperkenalkan Dusun Sekapat dan mengetahui perkembangan Arek-arek Sekapat. Biar Sekapat gak dibilang kampungan. "isin rek, Indonesia wes merdeka 70 tahun kok durung isok nggawe blog".
Sekian dulu perkenalannya, nanti disambung lagi.
"Yu Painten kecemplung timbo"
"Cekap semanten piyatur kulo"
Salam dari Arek Sekapat
M.E.R.D.E.K.A